Text
A.H. Nasution di masa orde baru : lewat kesaksian tokoh eksponen 66, Bakri Tianlean
Jenderal Besar TNI (Purn) Dr. H. Abdul Haris Nasution atau akrab disapa Pak Nas adalah salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki TNI dan bangsa Indonesia. Pak Nas termasuk salah seorang pendiri TNI dan besar jasanya dalam membina TNI sejak kelahirannya tahun 1945 sampai meletusnya pemberontakan G-30-S/PKI, serta mengantarkan bangsa Indonesia memasuki era Orde Baru yang waktu itu bertekad untuk melakukan koreksi total terhadap segala penyelewengan di zaman Orde Lama. Pak Nas pernah memangku jabatan tertinggi di dalam pimpinan TNI. Pribadi jujur dan sangat sederhana itu dikenang sebagai “Bapak TNI Angkatan Darat”, yakni pembangun jati diri Angkatan Darat. Prajurit, pejuang dan pemikir yang dilahirkan di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tanggal 3 Desember 1918 itu menjabat Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia di masa Perang Kemerdekaan dan “sesepuh Kodam Siliwangi”. Pak Nas diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan berhenti sebagai KSAD tahun 1952, dan kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata RI, di samping menjadi Menteri Koordinator Hankam. Sejak 1954 Pak Nas memprakarsai gerakan kembali ke UUD 1945 yang terealisasi pada 5 Juli 1959. Jabatan terakhir adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPR-S) tahun 1966 – 1971.
YM533 | 92(Nasution) BAK a | RUANG REKTOR | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain